Informasi
Masyarakat Indonesia sudah sejak dulu mengenal kerajinan tanah liat sebagai bagian dari sejarah dan budaya setempat. Aktivitas membuat kerajinan tanah liat ini pun lantas menjadi industri dan digunakan secara massal. Sejarahnya jika ditilik cukup panjang, bahkan kerajinan tanah liat ini dipercaya sebagai karya seni tertua.
Di Indonesia istilah ‘gerabah’ juga dikenal dengan keramik tradisional sebagai hasil dari kegiatan kerajinan masyarakat pedesaan dari tanah liat, ditekuni secara turun temurun. Gerabah juga disebut keramik rakyat, karena mempunyai ciri pemakaian tanah liat bakaran rendah dan teknik pembakaran sederhana.
Di Kecamatan Plered aktivitas membuat kerajinan tanah liat ini pun telah dijalankan secara turun temurun. Berada di wilayah selatan Kabupaten Purwakarta, industri gerabah terletak di Desa Anjun, Desa Citeko dan Desa Pamoyanan. Konon, aktivitas membuat gerabah di wilayah ini dimulai sejak tahun 1904.
Sektor penghasil gerabah dan keramik hias kian potensial, terlihat dari capaian nilai ekspor yang melampaui US$25,4 juta pada 2018 atau naik dibanding perolehan tahun sebelumnya yang menembus US$25,2 juta. Sektor ini dinilai memiliki potensi dan peluang besar untuk semakin berdaya saing di kancah nasional hingga global.
Pemerintah menjadikan IKM gerabah dan keramik hias ini sebagai salah satu sektor yang perlu didorong pengembangannya, karenaguna memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun ekspor.
Di Indonesia istilah ‘gerabah’ juga dikenal dengan keramik tradisional sebagai hasil dari kegiatan kerajinan masyarakat pedesaan dari tanah liat, ditekuni secara turun temurun. Gerabah juga disebut keramik rakyat, karena mempunyai ciri pemakaian tanah liat bakaran rendah dan teknik pembakaran sederhana.
Di Kecamatan Plered aktivitas membuat kerajinan tanah liat ini pun telah dijalankan secara turun temurun. Berada di wilayah selatan Kabupaten Purwakarta, industri gerabah terletak di Desa Anjun, Desa Citeko dan Desa Pamoyanan. Konon, aktivitas membuat gerabah di wilayah ini dimulai sejak tahun 1904.
Sektor penghasil gerabah dan keramik hias kian potensial, terlihat dari capaian nilai ekspor yang melampaui US$25,4 juta pada 2018 atau naik dibanding perolehan tahun sebelumnya yang menembus US$25,2 juta. Sektor ini dinilai memiliki potensi dan peluang besar untuk semakin berdaya saing di kancah nasional hingga global.
Pemerintah menjadikan IKM gerabah dan keramik hias ini sebagai salah satu sektor yang perlu didorong pengembangannya, karenaguna memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun ekspor.