10 PERBUATAN BAIK

Inti dari Ajaran Buddha yang tertuang dalam Dhammapada 183 adalah :
“Janganlah berbuat jahat,
perbanyak perbuatan baik,
sucikan hati dan pikiran
Inilah ajaran para Buddha”

Sang Buddha menjelaskan ada 10 Cara melakukan perbuatan baik yang kemudian disebut dengan Dasa Punnakiriyavatthu.

Dasa Punnakiriyavatthu terdiri dari empat kata, yaitu dasa, punna, kiriya dan vatthu.
DASA artinya sepuluh,
PUNNA artinya jasa, baik, bajik, manfaat, berguna,
KIRIYA artinya melakukan,
VATTHU artinya dasar, hal, cara.
Dasa Punnakiriyavatthu artinya sepuluh cara untuk melakukan perbuatan bajik atau baik.

Bagi umat Buddha sangat dianjurkan untuk melaksanakan salah satu atau keseluruhan dari dasa punnakiriyavatthu tersebut.
Sepuluh cara untuk melakukan perbuatan baik terdiri dari :

1. DANA

Dana berarti beramal/memberi/membantu/menolong makhluk lain tanpa mengharapkan balasan dari mereka yang telah menerima dana kita. Dana dapat diberikan dalam bentuk materi/barang dan non materi

2. SILA

Sila artinya hidup bersusila, perbuatan, etika, moral.
Sila terdiri dari :

• Pancasila (lima latihan kemoralan) Pancasila dilaksanakan oleh umat Buddha dalam kehidupan sehari-hari.

• Atthasila (delapan latihan kemoralan). Atthasila dilaksanakan oleh umat Buddha biasa yang berlatih menjalankan hidup sederhana. Biasanya atthasila dilaksanakan setiap tanggal 1,8,15,23 setiap bulan pada penanggalan bulan.

• Dasasila (Majjhima Sila) terdiri dari sepuluh latihan kemoralan. Sila ini dilaksanakan oleh samanera atau samaneri (calon bhikkhu/ni) dalam kehidupan sehari-hari. Samanera hidup sebagai pertapa(hidup berpindah-pindah dari satu tempat ketempat yang lain).

• Patimokkhasila adalah sila yang dilaksanakan oleh para bhikkhu dan bhikkhuni dalam kehidupan sehari-hari. Bhikkhu melaksanakan sila berjumlah 227 latihan, bhikkhuni melaksanakan sila berjumlah 311 latihan.

3. BHAVANA

Bhavana/meditasi/samadhi artinya mengembangkan pikiran yang baik tertuju pada satu obyek. Bhavana terdiri dari 2 macam, yaitu :

• Samatha bhavana : meditasi yang bertujuan untuk mencapai ketenangan batin. Obyek meditasi ini berjumlah 40 macam.
Hasil dari meditasi ini adalah Abhinna (kekuatan batin).

• Vipassana bhavana : meditasi yang bertujuan untuk mencapai pandangan terang. Obyek meditasi ini berjumlah 2 macam yaitu Nama dan Rupa.
Hasil meditasi ini adalah kesucian atau Nibbana.

4. APACAYANA

Artinya berendah hati dan hormat (menghormat mereka yang lebih tua dan yang pantas diberi hormat). Dengan berendah hati dan hormat kelak akan terlahir dalam keluarga luhur.
Sifat sombong adalah lawan dari sifat apacayana.
Merasa dirinya lebih hebat, lebih pintar, lebih tinggi statusnya dari orang lain adalah sifat sombong.

5. VEYYAVACCA

Artinya berbakti serta bersemangat dalam melakukan hal-hal yang patut dilakukan. Berbakti mengakibatkan seseorang memperoleh penghargaan dari masyarakat.

6. PATTIDANA

Artinya suka membagi kebahagiaan terhadap orang lain, tidak kikir dan tidak mementingkan diri sendiri.
Pattidana juga berarti melaksanakan perbuatan baik atas nama keluarga kita yang telah meninggal dengan harapan semoga mereka ikut berbahagia melihat kita berbuat kebaikan.
Dalam melaksanakan hal ini berakibat terlahir dalam keadaan tidak kekurangan bahkan berlebihan dalam berbagai hal.

7. PATTANUMODANA

Artinya bersimpati terhadap kebahagiaan orang lain, tidak merasa irihati.
Pattanumodana sama dengan Mudita.

8. DHAMMASAVANA

Artinya mempelajari dan sering mendengarkan dhamma ( khotbah/ceramah dhamma ).
Sering mendengarkan dhamma akan menambah kebijaksanaan.

9. DHAMMADESANA

Artinya menyebarkan atau menerangkan dhamma.
Menyebarkan dan mendengarkan dhamma berbuah dengan bertambahnya kebijaksanaan.

10. DITTHUJUKAMMA

Artinya berpandangan hidup yang benar. Pandangan hidup yang benar lahir dari pikiran yang benar.
Pikiran benar adalah pikiran yang telah terbebas dari Lobha, Dosa, Moha . Berpengertian dan berpandangan hidup yang benar berbuah dengan diperkuatnya keyakinan.

LANDASAN DARI TINDAKAN TERPUJI

(Puñña-kiriya Vatthu)

Jika seseorang suka mengumpulkan kamma yang bajik dalam kehidupan ini, ada sepuluh landasan dari tindakan terpuji yang menghasilkan efek yang baik dan yang seharusnya dilakukan semua orang,

1. Dāna - berderma atau murah hati

2. Sīla - moralitas, menjalankan lima sila moralitas, delapan sila moralitas, sepuluh sila moralitas, dan sebagainya

3. Bhāvana - meditasi ketenangan batin dan meditasi pandangan terang

4. Appacāyana - ketakwaan terhadap orang tua dan orang suci

5. Veyāvacca - sukarela melayani perbuatan bajik

6. Pattidāna - berbagi kebajikan

7. Pattāmudana - berbahagia akan kebajikan orang lain

8. Dhamma-savana - mendengarkan Dhamma

9. Dhamma-desanā - menerangkan dhamma

10. Ditthijjukamma - meluruskan pandangan baik seseorang

Kesepuluh puñña-kiriya-vatthu diatas dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok:

1. Kelompok dāna - Dāna, Pattidāna, Pattānumodana

2. Kelompok Sīla - Sila, Appacāyana, Veyāvacca

3. Kelompok Bhāvanā - Bhāvanā, Dhamma-savana, Dhamma-desanā, Ditthijjukamma.

Ditthijjukamma dapat juga dimasukkan ke dalam semua tiga kelompok, karena seseorang akan melakukan dāna, sīla dan bhāvanā hanya jika ia telah memiliki pandangan benar tentang kamma dan akibatnya.

Kelompok dāna mewakili alobha (kemurahan hati), dan berlawanan dengan lobha (keserakahan) dan macchariya (kekikiran). Ini dapat diperumpamakan sebagai kaki.

Kelompok sīla mewakili adosa (niat baik) dan berlawanan dengan issā (iri hati) dan dosa (kemarahan). Ini dapat diperumpamakan sebagai tubuh jasmani.

Kelompok bhāvanā mewakili amoha (kebijaksanaan) dan berlawanan dengan moha (kebodohan). Ini diperumpamakan sebagai kepala.

Untuk memiliki rangkaian yang lengkap dari kaki, tubuh dan kepala, seseorang harus melakukan ketiga kelompok perbuatan terpuji.

Kesepuluh landasan perbuatan terpuji dilakukan dengan 8 mahā-kusala citta kecuali bila ia mencapai jhāna atau magga dalam meditasi. Jadi mereka secara umum sebagai kamma bermoral alam kesenangan indriya.

Rūpāvacara-kusala kamma dan arūpāvacara-kamma adalah murni tindakan mental dan mereka adalah bagian dari kelompok bhāvanā.