KESABARAN

Dhamma Y.M. Bhante Sri Pannavaro Mahathera.

Ada dua macam kesabaran menurut Dhamma dan demikian juga terdapat dua macam latihan untuk meningkatkan kesabaran/daya tahan mental kita.

Yang pertama disebut dengan bersabar dengan hal hal yang sederhana, dengan kondisi-kondisi yang kecil, seperti bersabar dengan udara yang panas, bersabar dengan makanan-makanan yang mungkin tidak sesuai, tetap bersabar karena harus menunggu agak lama, bersabar kalau fisik ini sedang sakit, bersabar untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak berguna dalam menghadapi kondisi-kondisi yang tidak menyenangkan itu, melatih kesabaran dengan hal hal yang kecil-kecil ini akan memungkinkan kita, memberikan jalan kepada kita untuk melatih kesabaran yang lebih tinggi.

Apakah kesabaran yang lebih tinggi itu? Sabar kalau kita dicela, sabar kalau kita dihina, tetap sabar kalau ada orang-orang yang memfitnah kita atau mungkin ingin menghancurkan kita, kesabaran yang lebih tinggi ini memang amat sulit tetapi justru itulah yang Buddha Gotama sebutkan sebagai latihan untuk membina diri kita yang tertinggi. Para Bhikkhu/para pengkhotbah sesungguhnya bukanlah guru kesabaran yang sejati. Para bhikkhu/para penceramah hanya bisa menunjukkan betapa berharganya kesabaran itu, betapa pentingnya memiliki kesabaran sebagai daya tahan mental tetapi bukan guru kesabaran yang sebenarnya, siapakah guru kesabaran yang sebenarnya?

Kalau dirumah suatu saat sang suami atau sang istri menimbulkan masalah, menimbulkan persoalan, kalau anak anak suatu ketika tidak mau mendengar nasehat, kalau teman-teman atau kolega kita menyulitkan kita, kalau mereka-mereka yang dahulu sangat akrab kemudian ingin menghancurkan kita, mereka itu sesungguhnya guru-guru kesabaran yang sejati karena pada saat itulah kita dituntut untuk mempunyai kesabaran.

Kalau kita menghadapi mereka dengan geram, dengan emosi
yang meluap-luap, dengan kemarahan dan mungkin dengan kebencian. Sikap itu tidak menyelesaikan masalah bahkan membuat masalah lebih berlarut-larut, kegeraman yang ditunjukkan oleh seseorang sesungguhnya bukan menunjukkan kekuatan dan keperkasaan tetapi sebaliknya kelemahan jiwa, seseorang yang jiwanya kuat, mempunyai daya tahan mental yang tangguh, tidak akan mudah terpancing, tidak akan menunjukkan kegeraman, kegarangan, karena sadar bahwa kegeraman, kegarangan, kemarahan, kebencian sama sekali bukan cara menyelesaikan persoalan, tetapi bagaimanakah cara untuk melatih kesabaran?

Ada 2 macam cara untuk melatih kesabaran. Sikap tenang yang dilandasi dengan pengertian yang benar itulah sesungguhnya kesabaran. Pengertian apakah yang harus kita punyai untuk menumbuhkan kesabaran? Untuk meningkatkan daya tahan mental kita menghadapi seribu satu macam kondisi dan persoalanpersoalan kehidupan yang tidak akan berhenti?

1. Menyadari bahwa segala sesuatu dialam semesta ini tidak kekal, tidak ada yang abadi, berubah setiap saat, kesulitan apapun yang kita hadapi, perlakuan apapun yang tidak menyenangkan kita juga tidak kekal, tidak selamanya akan mengcengkeram kita, tidak ada yang abadi dialam semesta ini, masalah yang menyulitkan itu datang sebentar kemudian dia akan berlalu, sabbe sankhara anicca - semua perpaduan tidak kekal, berubah setiap saat dan berubah terus menerus, menyadari perubahan terhadap segala sesuatu termasuk kesulitan – kesulitan yang sedang menghimpit, yang sedang kita alami itulah menyadari ketidak kekalan itu akan membuat kita bertahan, tidak ada alasan untuk berpatah semangat.

2. Pengertian yang kedua yang harus kita punyai sebagai landasan untuk membangun kesabaran dan daya tahan mental adalah kesulitan dan penderitaan yang kita alami yang kita hadapi, janganlah kita berpikir biasa, apakah yang di sebut berpikir biasa? Berpikir biasa adalah kita selalu atau sering berpikir bahwa ia menghina saya, si itu mengganggu saya, si dia tidak simpati kepada saya, yang itu ingin menghancurkan saya, yang itu membenci saya dan lain-lain. Pikiran kita seolah-olah seperti buku telepon yang hanya berisi daftar-daftar nama mereka-mereka yang tidak kita senangi, kemudian timbul kebencian, timbul keinginan membalas kepada mereka-mereka itu dan itulah yang
membuat kehidupan kita tidak tenteram.

Dengan 2 landasan pengertian inilah, kita meningkatkan/membangun kesabaran kita, kita meningkatkan daya tahan mental kita menghadapi hal hal yang buruk, hal-hal yang menyakitkan, hal-hal yang terasa sulit dalam kehidupan ini, pengertian tentang semua tidak kekal, berubah setiap saat termasuk kesulitan dan hal-hal yang buruk itu, dan seandainya kesulitan dan hal-hal buruk itu datang, maka itupun akibat perbuatan dari karma kita sendiri.

Dengan cara inilah dengan dasar pengertian yang benar yang jernih kita berusaha untuk tetap tenang, tegar, batin tidak tergoyahkan untuk menghadapi kesulitan-Dengan 2 landasan pengertian inilah, kita meningkatkan/membangun kesabaran kita, kita meningkatkan daya tahan mental kita menghadapi hal hal yang buruk, hal-hal yang menyakitkan, hal-hal yang terasa sulit dalam kehidupan ini, pengertian tentang semua tidak kekal, berubah setiap saat termasuk kesulitan dan hal-hal yang buruk itu, dan seandainya kesulitan dan hal-hal buruk itu datang, maka itupun akibat perbuatan dari karma kita sendiri.

Dengan cara inilah dengan dasar pengertian yang benar yang jernih kita berusaha untuk tetap tenang, tegar, batin tidak tergoyahkan untuk menghadapi kesulitan Menurut pengertian Dhamma kadar kesabaran, kadar daya tahan mental kita merupakan hasil dari latihan kita, latihan dalam keseharian yang dilandasi dengan pengertian yang benar, karena menurut Dhamma kesabaran bukan sesuatu yang bisa kita dapatkan dengan meminta kepada siapapun.