ANICCA

Dhamma Y.M. Bhante Sri Pannavaro Mahathera.

Semua orang senang dengan sesuatu yang menyenangkan hati mereka, kebahagiaan, termasuk saya sendiri. Siapakah yang tidak senang akan kesenangan, akan kebahagiaan? Akan tetapi, sudah merupakan kecenderungan manusia untuk kemudian mencengkeram kesenangan, menggenggam kesenangan dan kebahagian ini ingin dijadikan miliknya untuk selama-lama-nya, tapi ini apakah bisa? Padahal menurut kenyataan hal itu adalah sesuatu yang tidak mungkin!

Beranikah kita menghadapi kenyataan? Kenyataan bahwa kesenangan atau kebahagiaan kita akan berubah, kesehatan kita akan berubah menjadi mengidap penyakit. Pada dasarnya kita semua ingin sehat, ingin makan seenak kita, tetapi kenyataan menghadapkan kita bahwa kita ini sedang sakit. Oleh karena itu, meskipun berat, meskipun pahit, kita harus menerima kenyataan itu dan siap melihat kenyataan, maka kita bisa berpikir secara dewasa, dan sikap kita akan menjadi sikap yang bijaksana.

Kalau kita sudah siap, siap mengubah cara berpikir kita bahwa segala sesuatu di dunia ini tidak kekal, begitu juga dengan segala permasalahan, kesulitan, problem, kesedihan; semuanya itu tidak kekal, tidak abadi, maka kita sudah siap menghadapi dunia ini dengan segala perubahannya. Mereka yang menganggap segala sesuatu di dunia ini kekal abadi adalah orang yang paling kecewa di dunia ini. Mereka mengukuhi segala sesuatu yang menyenangkan adalah orang yang paling tidak bahagia di dunia ini, karena sesungguhnya segala sesuatu akan mengalami perubahan.

Mengubah cara berpikir seperti ini amatlah membantu. Sikap kita memandang dunia ini atau menanggapi segala sesuatu yang terjadi dengan tepat, dengan benar dan sesuai dengan kenyataan adalah sesuatu yang amat membantu.

Belajar melihat kenyataan, menerima kenyataan dengan terus terang adalah berat teramat berat, pahit, karena tidak sesuai dengan selera atau kehendak kita. Semua dari kita menginginkan kenikmatan, kesenangan, kebahagiaan yang senantiasa terus mengalir di dalam hidup. Kita semua ingin sehat sepanjang kehidupan kita, terus-menerus. Anak-anak kita baik terus menerus, suami istri harmonis terus-menerus! Itu semua selera kita. Siapakah senang kalau sakit? Siapakah yang akan senang kalau mati? Siapakah yang senang dengan sengsara, kecewa, menderita, tertekan? Selera semua orang, selera kita maunya agar kenikmatan, kesenangan, kebahagiaan, kesehatan, kesuksesan, keuntungan itu terus menerus mengalir kepada kita, bisa kita miliki selama-lamanya. Tetapi itu tidak mungkin! Perubahan memang itulah sebuah kenyataan! Kita harus berani menghadapi kenyataan, itulah orang yang luar biasa!

Bagaimanakah agar menjadi berani? Tidak lain dan tidak bukan adalah mengubah cara berpikir kita agar sesuai dan berani menerima kenyataan. Mulai dari sekarang jangan memandang segala sesuatu itu abadi, kekal, termasuk juga penderitaan, kesulitan, problem, karena semuanya memang tidak kekal. Mengapa harus putus asa? Mengapa harus hidup dengan patah semangat? Sekarang jangan menganggap lagi bahwa uang atau materi itu hartaku, milikku. Sekarang jangan menganggap lagi bahwa hidup ini adalah untung-untungan, pemberian atau hadiah. Tetapi, mulai sekarang harus menganggap hidup ini adalah PERJUANGAN.

Hidup ini adalah TIDAK KEKAL. Kita harus menerima kenyataan itu, melihat kenyataan itu, sehingga kita tidak berputar-putar dipermainkan dalam PERUBAHAN yang tidak kita kehendaki. Kita harus berani menjadi dewasa sehingga kita bisa menjadi BIJAKSANA dalam menghadapi hidup ini.