BERLATIH MELEPAS
Dhamma Y.M. Bhante Sri Pannavaro Mahathera.
Apakah hidup Saudara hanya untuk meminta saja?
Apakah hidup Saudara hanya mengharapkan saja? Mengharapkan kemakmuran, kekayaan, kesejahteraan, keuntungan, kesehatan.
Apakah Anda berbuat kebaikan hanya dengan tujuan untuk mendapatkan pahala saja? Sembahyang untuk memohon mendapatkan sesuatu.
Apakah hanya seperti ini hidup Saudara dijalani?
Jika Saudara tidak pernah mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan yang datang kepada Saudara, maka muncullah penderitaan meskipun hidup tidak kekurangan.
"Tetapi Bhante, apakah kita tidak boleh mempunyai mobil atau rumah yang mewah?"
"Siapa yang melarang, Saudara? Tidak ada !"
Agama Buddha tidak pernah melarang umatnya untuk mempunyai mobil, pabrik, atau rumah mewah. Tidak pernah ! Tetapi, jangan dilekati! Kalau punya mobil, gunakanlah.
Gunakan secara maksimal.
Tetapi jangan sampai melekat ! Jangan lengket pada mobil itu ! Karena mobil itu juga akan rusak.
Sama seperti pakaian. Siapa yang melarang kita untuk mempunyai pakaian? Gunakanlah pakaian ini dengan maksimal.
Tetapi, jangan melekat ! Kalau sudah waktunya rusak, sobek, ya di buanglah.
Jangan melekati ! Anda memiliki rumah, gunakanlah rumah Anda. Tetapi jangan melekatinya!
Tidak hanya mobil, bukan hanya rumah, melainkan jasmani ini juga.
Gunakanlah jasmani ini dengan maksimal untuk kepentingan masyrakat sampai jasmani ini lapuk, tua. Kalau sudah tua. sudah lapuk, lepaskanlah jika sudah tiba saatnya. Lepaskanlah ! Tidak perlu dilekati. Itu dua kata kunci.
GUNAKANLAH! jANGAN LENGKET!
GUNAKANLAH! JANGAN MELEKAT!
Jangan melekati dan tidak mau menerima perubahan, padahal perubahan itu adalah keniscayaan.
Perubahan adalah suatu keharusan yang tidak bisa di hindari oleh siapa-pun.
Karena itulah, berlatihlah! Latihan untuk melepas.
Bukan hanya mencari, memohon, meminta, mendapatkan, mengumpulkan, menambah rezeki, menambah kekayaan, menambah deposito, dan hidup terus menerus seperti itu.
Kalau tidak pernah latihan melepaskan, maka ketika perubahan itu datang, batin akan tersiksa.
Berlatihlah melepaskan, melepaskan, melepaskan.
Praktik melepaskan bukan hanya ajaran Buddha Gotama saja, melainkan adalah sebuah Kebenaran.
Kesunyataan yang tidak bisa dibantah. Siapa pun yang menentangnya akan menderita.
Sebagai contoh. Setiap hari Anda makan berapa kali? Tiga kali? Lima kali? Lalu, minumnya berapa kali? Berkali-kali. Setelah minum, apakah perlu dilepaskan? Kalau hanya makan, minum, makan dan minum saja tidak pernah dilepaskan, tidak dibuang, Anda tentu tahu resikonya.
"Makan dan minum bukankah enak, Bhante?"
"Ya Saudara. Itu memang kebahagiaan. Saat mendapatkan, minum, makan, pesta. Itu memang suatu kebahagiaan. Akan tetapi, tiba saat-nya harus dilepaskan."
Kalau tidak mau dilepaskan, maka Anda akan sengsara, Anda akan menderita. Makanan dan minuman itu berubah menjadi racun dan menghancurkan tubuh Anda.
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta..
Sadhu Sadhu Sadhu
ðŸ™ðŸ™ðŸ™
Apakah hidup Saudara hanya untuk meminta saja?
Apakah hidup Saudara hanya mengharapkan saja? Mengharapkan kemakmuran, kekayaan, kesejahteraan, keuntungan, kesehatan.
Apakah Anda berbuat kebaikan hanya dengan tujuan untuk mendapatkan pahala saja? Sembahyang untuk memohon mendapatkan sesuatu.
Apakah hanya seperti ini hidup Saudara dijalani?
Jika Saudara tidak pernah mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan yang datang kepada Saudara, maka muncullah penderitaan meskipun hidup tidak kekurangan.
"Tetapi Bhante, apakah kita tidak boleh mempunyai mobil atau rumah yang mewah?"
"Siapa yang melarang, Saudara? Tidak ada !"
Agama Buddha tidak pernah melarang umatnya untuk mempunyai mobil, pabrik, atau rumah mewah. Tidak pernah ! Tetapi, jangan dilekati! Kalau punya mobil, gunakanlah.
Gunakan secara maksimal.
Tetapi jangan sampai melekat ! Jangan lengket pada mobil itu ! Karena mobil itu juga akan rusak.
Sama seperti pakaian. Siapa yang melarang kita untuk mempunyai pakaian? Gunakanlah pakaian ini dengan maksimal.
Tetapi, jangan melekat ! Kalau sudah waktunya rusak, sobek, ya di buanglah.
Jangan melekati ! Anda memiliki rumah, gunakanlah rumah Anda. Tetapi jangan melekatinya!
Tidak hanya mobil, bukan hanya rumah, melainkan jasmani ini juga.
Gunakanlah jasmani ini dengan maksimal untuk kepentingan masyrakat sampai jasmani ini lapuk, tua. Kalau sudah tua. sudah lapuk, lepaskanlah jika sudah tiba saatnya. Lepaskanlah ! Tidak perlu dilekati. Itu dua kata kunci.
GUNAKANLAH! jANGAN LENGKET!
GUNAKANLAH! JANGAN MELEKAT!
Jangan melekati dan tidak mau menerima perubahan, padahal perubahan itu adalah keniscayaan.
Perubahan adalah suatu keharusan yang tidak bisa di hindari oleh siapa-pun.
Karena itulah, berlatihlah! Latihan untuk melepas.
Bukan hanya mencari, memohon, meminta, mendapatkan, mengumpulkan, menambah rezeki, menambah kekayaan, menambah deposito, dan hidup terus menerus seperti itu.
Kalau tidak pernah latihan melepaskan, maka ketika perubahan itu datang, batin akan tersiksa.
Berlatihlah melepaskan, melepaskan, melepaskan.
Praktik melepaskan bukan hanya ajaran Buddha Gotama saja, melainkan adalah sebuah Kebenaran.
Kesunyataan yang tidak bisa dibantah. Siapa pun yang menentangnya akan menderita.
Sebagai contoh. Setiap hari Anda makan berapa kali? Tiga kali? Lima kali? Lalu, minumnya berapa kali? Berkali-kali. Setelah minum, apakah perlu dilepaskan? Kalau hanya makan, minum, makan dan minum saja tidak pernah dilepaskan, tidak dibuang, Anda tentu tahu resikonya.
"Makan dan minum bukankah enak, Bhante?"
"Ya Saudara. Itu memang kebahagiaan. Saat mendapatkan, minum, makan, pesta. Itu memang suatu kebahagiaan. Akan tetapi, tiba saat-nya harus dilepaskan."
Kalau tidak mau dilepaskan, maka Anda akan sengsara, Anda akan menderita. Makanan dan minuman itu berubah menjadi racun dan menghancurkan tubuh Anda.
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta..
Sadhu Sadhu Sadhu
ðŸ™ðŸ™ðŸ™